Rabu, 01 Juli 2015

PAMEKASAN KOTAKU, MADURA PULAUKU

      

      Nama saya Irena Dwi Prasinta. Saya berasal dari pamekasan.Pamekasan merupakan salah satu kota ternama yang ada di Madura. Pamekasan terkenal dengan kota batik dan kota gerbang salam. Di pamekasan alat seperti keris masih sangat sakral. Keris dapat mempunyai kekuatan bagi sapa yang merawatnya dengan baik. Tetangga saya banyak sekali yang mepunyai keris, setiap hari di bersihkan agar tidak kotor dan di jaga.
     Selain keris, ada lagi loh  tradisi di Pamekasan yang sangat bagus dan menarik yang di adakan setiap satu tahun sekali. Namanya adalah Kerapan Sapi. pasti teman-teman tau dan tidak asing lagi di telinga kita. Kerapan Sapi merupakan sebuah tradisi yang dipatenkan sebagai tradisi orang Madura. Kerapan Sapi ini merupakan balapan yang terdiri dari dua ekor sapi dan satu joki. Kerapan sapi ini biasanya setiap bulan bahkan setiap minggu dilaksanankan. Akan tetapi ajang bergengsi dari Kerapan Sapi ini biasanya diperingati setiap satu tahun sekali. Ajang ini disebut ajang bergengsi karena memperebutkan Piala Presiden. Kalau kerapan sapi itu sapinya di pecut atau pantatnya di kasil balsem supaya bisa lari dengan cepat. 
     Selain kerapan sapi ada lagi tradisi pamekasan yaitu ''sapeh sonok''. Sapeh sono’ ini biasanya dilaksanankan setiap tahunnya di Karesidenan tepat sebelah Utara jantung hati Pamekasan. Berbeda dengan Kerapan Sapi, Sapeh Sonok ini dalam dandanannya lebih heboh dari Kerapan Sapi. Disini sapi didandani dengan berbagai macam atribut agar sapi tersebut terlihat cantik. Dan selanjutnya akan dilakukan penilaian kepada sapi-sapi tersebut. Banyak orang asing dari luar negri mengunjungi pamekasan untuk melihat sapeh sono' ini. Karena kata mereka sapinya lucu dan sangat unik karna sapi tersebut di dandani layaknya orang mau pergi ke pesta. 
     Setelah acara Sapeh Sonok ini pada malam harinya akan diadakan acara yang dianggap sakral yang dinamakan “Semalam di Madura” yang dilaksanakan di jantung hati Pamekasan atau yang lebih dikenal dengan Arek Lancor. Acara ini memperkenalkan kesenian-kesenian yang ada di Madura khususnya Pamekasan. Misalnya saja seni tari, seni musik dan seni suara. Pastinya di arek lancor sangat ramai dan padat karna semua warga pamekasan berbondong bondong melihat acara tersebut. Acara sangat bagus dan keren.
     Makanan Pamekasan enak-enak loh teman harus nyobain ...
Kota Pamekasan tidak hanya terkenal di sektor parawisatanya, Pamekasan juga mempunyai beberapa makanan kahs yang bisa anda cicipi sekaligus buat oleh-oleh jika anda kebetulan berkunjung ke Kota Pamekasan. Di Pamekasan terkenal dengan makanan. yang pertama adalah ” sate lala’ ” ini bukan sate yang terbuat dari hewan lalat lo ya. Melainkan sate ini sama saja seperti sate-sate pada umumnya, namun hanya potongannya saja yang lebih kecil. Sate ini sangat enak dah gurih.
     Yang kedua " soto lorjhuk "  ini merupakan soto yang penyajiannya dicampur lorjuk namun sebenarnya soto ini tidak jauh beda dengan soto pada biasanya yaitu penyajian degan lontong, mihun, kecambah goreng dan rebus, remasan rempeyek dan ditaburi bawang goreng. akan tetapi yang menjadikan khanya soto ini di campur lorjuk dengan yang lain adalah buburan kerang lorjuk yang kemudian disiram dengan kuah gurih dan petis yang juga terbuat dari kerang lorjuk. Saya sangat suka sekali karna sotanya sangat gurih apalgi di sajikan hangat dan di aksih dengan sedikit sambal dan kecap.
yang ketiga yaitu kerupuk raksasa. Kerupuk raksasa khas Pamekasan ini mempunyai ukuran sangat besar, Ukuran kerupuk raksasa ini paling kecil adalah 60 x 40 cm. Itu pun jika belum digoreng. Namun setelah digoreng ukuran kerupuk raksasa khas pamekasan ini bisa sebesar meja makan.ibu saya sering beli kerupuk itu di pasar. paling enang di makan dengan sambal rujak khas pamekasan. tapi kalo makan keruk itu harus di potong-potong dulu agar mudah di makan.
     Ciri khas kota ku pamekasan adalah banyak dijumpai perguruan pencak silat yang mengajarkan cara menggunakan celurit. Walaupun hanya sebuah benda mati, celurit memiliki beragam cara penggunaannya. Ini tergantung dari niat pemakainya. Dimana perguruan silat menggajarkan tidak sekadar diajarkan untuk melumpuhkan lawan. Namun seorang pemain silat harus memiliki batin yang bersih dengan berlandaskan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar